Hasrat terpendam antara aku dan kakakku

Hasrat terpendam antara aku dan kakakku
jalatogel layartogel visitogel basreng188 gala288 jangkartoto

Hasrat terpendam antara aku dan kakakku
Doni, pria berusia 20 tahun, selalu memendam rasa sayang yang terpendam kepada kakak perempuannya, Shinta, yang berusia 24 tahun, ikatan persaudaraan mereka kuat, tetapi hasrat yang terpendam di antara mereka tak terbantahkan.

Ketegangan telah terbangun selama bertahun-tahun, dan malam ini, rasanya ketegangan itu akhirnya akan mencapai titik puncaknya.

Shinta selalu lebih tegas, dan ia memimpin saat mereka mendapati diri mereka sendirian di rumah orang tua mereka. Ia menatap Doni dengan seringai nakal, matanya berbinar-binar penuh nafsu. “Aku sudah lama ingin melakukan ini,” katanya, suaranya serak penuh nafsu.

Doni merasakan jantungnya berdebar kencang saat Shinta mempersempit jarak di antara mereka. Ia merapatkan tubuhnya ke tubuh Doni, tangannya meraba dada Doni hingga ke selangkangannya. Ia bisa merasakan kekerasan Doni melalui celana Doni, dan ia mengerang pelan saat mulai menggesek-gesekkan celana Doni.

Napas Doni tercekat saat tangan Shinta bergerak turun, menangkup bolanya dan meremasnya pelan. Doni bisa merasakan dirinya semakin keras, dan ia tahu ia takkan bisa menahannya lebih lama lagi. Shinta bisa merasakan hasratnya, dan ia tersenyum nakal sambil berlutut di hadapannya. Ia membuka ritsleting celana Shinta dan mengeluarkan penisnya yang berdenyut-denyut, mengagumi panjang dan ketebalannya. Ia melilitkan bibirnya di sekitar penis itu, memasukkannya dalam-dalam ke dalam mulutnya sambil mulai mengisap dan menjilatinya dengan bebas.

BACA JUGA : GURUKU TEMAN SEKS DAN FANTASI LIARKU

Doni mengerang saat mulut Shinta bekerja dengan ajaib di penisnya. Ia menjerat jari-jarinya di rambut Shinta, membimbing gerakannya saat Shinta mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia bisa merasakan orgasmenya semakin memuncak, dan ia tahu ia takkan bisa menahannya lebih lama lagi.

Shinta bisa merasakan penis Shinta menggembung di mulutnya, dan ia tahu ia sudah dekat. Ia mundur, menatapnya dengan seringai nakal. “Aku ingin kau meniduriku,” bisiknya, suaranya serak penuh hasrat.

Doni tak butuh dorongan lebih lanjut. Ia mengangkat Shinta dan membawanya ke sofa, membaringkannya telentang. Ia merentangkan kakinya lebar-lebar, mengagumi pemandangan vaginanya yang basah berkilauan diterpa cahaya lembut. Ia membungkuk dan mulai menciumnya, bibirnya bergerak dari mulut Shinta ke leher, lalu ke payudaranya.

Shinta mengerang saat bibir Doni bergerak turun, lidahnya menjilati klitorisnya. Ia melengkungkan punggungnya, menekan dirinya ke mulut Doni saat Doni mulai menjilati dan mengisap vaginanya. Ia bisa merasakan dirinya semakin basah, dan ia tahu ia tak akan bisa menahannya lebih lama lagi.

Doni bisa merasakan vagina Shinta mengepal di sekitar lidahnya, dan ia tahu Shinta sudah dekat. Ia mundur, menatapnya dengan seringai nakal. “Aku ingin kau menunggangi penisku,” katanya, suaranya rendah dan serak Hasrat terpendam antara aku dan kakakku

Ia duduk di pinggul Doni, memposisikan dirinya di atas penis kerasnya. Perlahan ia menurunkan tubuhnya, menikmati sensasi penis Doni yang tebal mengisinya. Ia mulai menungganginya, pinggulnya bergerak perlahan dan berirama saat ia menggesekkan tubuhnya ke arah Doni.

Doni mengerang saat kewanitaan Shinta mengencang di sekitar penisnya. Ia bisa merasakan dirinya semakin dekat ke tepian, dan ia tahu ia takkan bisa menahannya lebih lama lagi. Ia meraih payudaranya, jari-jarinya mencubit dan menggoda putingnya saat Doni menungganginya semakin keras dan cepat.

Shinta bisa merasakan dirinya semakin dekat ke tepian, dan ia tahu ia takkan bisa menahannya lebih lama lagi. Ia membungkuk untuk mencium Doni, bibirnya bergerak seirama dengan pinggulnya saat ia menunggangi Doni semakin keras dan cepat. Ia bisa merasakan orgasmenya memuncak, dan ia tahu ia takkan bisa menahannya lebih lama lagi.

Dengan dorongan terakhir yang kuat, Doni memasuki Shinta, penisnya berdenyut saat ia mengisinya dengan sperma panasnya. Shinta mencapai klimaks bersamaan, vaginanya mengepal di sekelilingnya saat ia menjerit kenikmatan.

Mereka berbaring di sana sejenak, terengah-engah dan berkeringat, sebelum Shinta berguling dari Doni dan meringkuk di sampingnya. Ia menatapnya dengan senyum puas, matanya berbinar-binar dengan kenikmatan pasca-koitus. “Aku sudah lama ingin melakukan ini,” katanya, suaranya rendah dan serak.

Doni menyeringai, jalatogel menariknya mendekat dan menciumnya dalam-dalam. “Aku senang akhirnya kita berhasil,” katanya, suaranya dipenuhi kepuasan. Mereka berbaring di sana sejenak, menikmati sisa-sisa kenikmatan mereka bersama, sebelum mereka berdua tertidur, berpelukan erat.

3 comments

Post Comment

You May Have Missed